ONDE ONDE YANG DIBALUTI OLEH WIJEN

Onde-onde merupakan salah satu makanan tradisional masyarakat Bugis-Makassar yang wajib ada pada ritual syukuran. Kue tradisional ini juga disebut Umba-umba oleh masyarakat Bugis-Makassar dan sudah ada sejak abad 13-14.


Kue tradisional ini memiliki cita rasa yang nikmat. Isian serutan gula merah yang lumer memberikan rasa manis legit yang khas. Sementara adonan tepung beras dan parutan kelapa memberikan cita rasa gurih yang tipis. Perpaduan rasa ini cukup memanjakan lidah.


Meski begitu, kehadiran kue tradisional ini pada acara ritual syukuran masyarakat Bugis-Makassar bukan hanya karena rasanya yang nikmat. Tetapi tersimpan berbagai harapan dan doa melalui kue Onde-onde ini. Sehingga kerap dihadirkan dalam ritual-ritual adat.

Onde-onde juga menjadi kue wajib hadir dalam ritual syukuran di masyarakat Bugis Makassar. Seperti saat pindah ke rumah baru, atau telah membeli kendaraan baru, dan sebagainya.

Budayawan Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr Firman Saleh mengatakan terdapat harapan dan doa dalam sajian Onde-onde khas Bugis Makassar. Sehingga kue ini wajib hadir dalam ritual syukuran ataupun acara adat.

 Onde-onde terbuat dari tiga bahan dasar yakni gula merah, tepung beras dan kelapa. Masing-masing bahan tersebut menjadi simbol-simbol tertentu bagi masyarakat Bugis Makassar.

Gula merah disimbolkan sebagai kesukaan, tepung beras simbol dari kekuatan, dan kelapa sebagai simbol kenikmatan. Tiga bahan ini dianggap oleh masyarakat Bugis-Makassar sebagai bahan pokok dalam pembuatan makanan Bugis-Makassar.

"Berbicara simbol atau kesepakatan, bahwa gula itu simbol suka, Tepung beras, beras kan adalah salah satu makanan pokok. Dan dia menjadi simbol kekuatan. Kelapa itu simbol kenikmatan," jelasnya.







Sumber : 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUE PUTU JAJANAN PASAR DENGAN ISIAN GULA JAWA

KUE TALAM DENGAN PADUAN MANIS DAN GURIH